Sabtu, 01 Agustus 2009

Tentang sesuatu



Malam kian larut
Burung-burung pun telah berpulang
Tapi hingga saat ini tak nampak tanda-tanda kepulangan ayah,
Kecemasan ku bertambah ketika matahari tak nampak di pelupuk mata lagi
Ayah.......... dalam hati ku memangil-mangil
Tak kunjung Ia pulang....
Ketika terdengar gedoran pintu rumah....
Bergegas aku menuju depan
Terpampang di depan mataku seorang bertubuh kecil, tua, dengan wajah cemberut
Ya... dia adalah ayah ku sepulang dari mencari sesuap nasi
Dengan kendaraan roda tiga bertenaga manusia ini
Ayah ku bekerja menelusuri jalanan yang penuh dengan lika-liku yang tak pasti....
Sunguh itu adalah sebuah pengorbanan mu kepada ku ayah.......
Tapi kali ini engkau pulang dengan tangan kosong
Tak ada sesuatu untuk besok yang bisa untuk di makan
Terpaksa..... aku harus berpuasa
Ketika ku menatap kedua matamu aku melihat tetesan air mata jatuh dari pelupuk matamu
Dan itu menambah kesedihan pada diri ku ayah.........
Aku sudah cukup puas aku sampai saat ini bisa duduk di bangku SMP
Ayah.... ayah...... ayah.....ayah.......
Aku kan tetap menghargai bagaimana pun perjuangan mu untuk ku
Meski itu tak seperti apa yang aku harap kan